Prasasti Kedukan Bukit ialah prasasti yang ditemukan oleh M. Batenburg di tahun 1920, tepatnya pada tanggal 26 November di Kampung Kedukan Bukit, Palembang, Sumatera Selatan. Kampung ini terletak di tepi Sungai Tatang yang mengalir ke arah Sungai Musi. Prasasti ini sendiri ditulis dalam aksara Pallawa, menggunakan bahasa Melayu Kuna dan berbentuk batu kecil yang hanya berukuran 45 x 80 cm.
Prasasti ini dapat dikatakan merupakan proklamasi pembentukan kerajaan Sriwijaya. Di mana pada batu yang bentuknya seperti telur ini menunjukkan 3 peristiwa penting dalam sejarah kerajaan ini. Sementara itu, sriwijaya adalah sebuah kerajaan maritim besar yang pernah ada di Nusantara dan terletak di Sumatera. Adapaun tiga peristiwa penting yang dimaksudkan ialah:
- Pertama, saat Dapunta Hyung naik perahu menuju kuil Buddha untuk merayakan waisak.
- Kedua, Dapunta Hyang naik perahu dengan membawa 20.000 pasukan tentara dan perbekalan.
- Ketiga, Dapunta Hyang mendirikan perkampungan bernama Sriwijaya ditempat yang sekarang dikenal sebagai Kota Palembang.
Prasasti Kedukan Bukit kini disimpan di Museum Nasional Indonesia dan menjadi salah satu bagian dalam Pameran “Kedatuan Sriwijaya The Great Maritime Empire”.