Friday, June 2
Shadow

MENGENAL KUTU LAUT YANG JARANG DIKETAHUI

Mungkin tidak semua orang tahu bahwa didalam air laut atau sekitaran pantai juga mengandung salah satu hewan yang bersifat parasit, hewan ini bernama kutu laut. Kutu laut ini umumnya hidup dari memakan lender, jaringan kulit mati, serta darah ikan laut yang dihinggapinya. Kutu laut ini dapat berkembang biak dengan pada pada suhu air yang berkisar 23-25 ◦c, hampir kebanyakan laut memiliki suhu rata-rata tersebut.

Beberapa jenis kutu laut juga bisa menyerang manusia, kutu ini merupakan kutu laut yang masih sejenis dengan ubur-ubur. Dalam beberapa saat efek sengatan kutu laut tidak akan terlihat, namun setelah 24 jam baru efek ini akan terlihat. Sengatan kutu laut akan mengakibatkan bentolan pada permukaan kulit dengan rasa gatal yang menghinggapinya, infeksi terparahnya berupa ruam pada kulit yang terjadi hingga dua minggu.

Amphipods lysianassid

Kutu laut bukanlah hewan yang berbahaya bagi manusia, karena memang kutu laut ini kebanyakan hanya hidup dari tubuh inangnya yaitu ikan. Namun pada salah satu kasus yang sempat heboh beberapa tahun lalu ada salah satu kutu laut yang mengakibatkan pendarahan hebat pada seorang manusia. Kutu laut tersebut bernama Amphipods lysianassid, kutu laut jenis ini memiliki kemampuan untuk merusak jaringan kulit manusia dengan gigi tajam yang dapat merobak daging meski berukuran sangat kecil.

Kutu laut ini juga bisa ditemukan pada berbagai bangkai yang ada di sekitaran laut atau pantai, seperti bangkai ikan, bangkai camar dan mahluk laut lainnya. Salah satu kemapuan merusak kutu laut Amphipods lysianassid adalah memiliki virus yang mengakibatkan darah sulit untuk membeku atau berhenti mengalir.

Menghindari Amphipods lysianassid

Resiko terserang kutu laut Amphipods lysianassid tidak dapat dihindari jika kita sedang berada di pantai, namun resiko untuk terhindar dari seranganya tetap dapat ditempuh dengan berbagai cara. Beberapa cara untuk menghindari resiko adalah dengan berenang pada siang hingga sore serta menghindari berang pada malam atau senja. Selanjutnya adalah menghindari berenang saat tubuh sedang terluka atau mengeluarkan darah, serta memperhatikan sekitar tempat kaki berpijak dan menghindar dari bangkai yang ada disekitaran kaki.