Wednesday, September 27
Shadow

Penyebab Stunting Pada Balita yang Harus Diketahui

Sadar atau tidak banyak orang tua lebih fokus dengan perkembangan berat badan si anak daripada tinggi badannya. Ini sering kali terjadi misalnya ketika habis posyandu beberapa ibu-ibu saling memberikan pertanyaan seperti berat badan nya naik berapa? terus sekarang berapa kilogram? Naiknya banyak banget ya anak saya bulan ini naiknya sedikit sekali. Percaya atau tidak itu seringkali dilakukan oleh para ibu-ibu.

Seperti yang diketahui bahwa setiap bulan anak usia 1 bulan – 5 tahun wajib untuk mengikuti posyandu. Dalam kegiatan rutin tersebut balita akan ditimbang berat badannya dan diukur tinggi badannya Tetapi para ibu-ibu hanya berfokus pada perkembangan beratnya, jika naik berarti sehat. Ini adalah pemikiran yang salah karena perkembangan tinggi juga sangat penting.

Fakta ini menunjukkan bahwa ibu-ibu tidak memiliki pengetahuan tentang stunting pada balita. Stunting itu sendiri merupakan kondisi dimana tinggi badan anak jauh dibawah standar anak seusia nya. Padahal kondisi ini bisa menimbulkan dampak negatif di kemudian hari. Lalu apa gejala dan juga penyebabnya? Simak ulasan di bawah ini.

Gejala Stunting Pada Balita

pixabay.com

Gejala utama stunting pada balita adalah memiliki ukuran tubuh di bawah rata-rata. Untuk mengetahui tinggi dan pendeknya tubuh bisa diketahui jika Anda rutin memantau perkembangannya setiap bulan. Jadi yang dipantau tidak hanya berat badannya saja. Gejala lain stunting adalah sebagai berikut :

Berat Badan Tidak Naik

Apabila stunting sedang menyerang maka berat badan balita tidak naik tetapi justru menurun. Ada beberapa orang tua langsung panik saat mendengarnya tetapi juga tidak jarang yang meremehkan tanda-tanda ini. Sebelum terlambat lebih baik menanyakan kepada petugas medis kenapa ini bisa terjadi, apakah normal atau memang terkena stunting.

Pertumbuhan Balita Melambat

Gejala stunting selanjutnya sebenarnya sangat mudah untuk terdeteksi sejak dini yaitu pertumbuhannya melambat dibandingkan anak seusia nya. Misalnya pertumbuhan gigi, tinggi badan, berat badan dan sebagainya. Jika sudah remaja pubertasnya cukup terlambat.

Anak Mudah Terserang Infeksi

Balita yang kedapatan terserang stunting sangat mudah sakit karena terserang infeksi. Apabila anak Anda gampang sakit seperti demam, flu, batuk, pilek, diare lebih baik konsultasikan dengan dokter untuk mendeteksi dini terjadinya stunting.

Kemampuan Fokus dan Memori Belajar Sangat Buruk

Di usia balita biasanya anak tumbuh dengan sangat tanggap dan mudah menirukan orang dewasa. Di usia tersebut anak juga sangat mudah untuk diajari misalnya belajar bicara, makan dan sebagainya. tetapi jika terserang stunting maka anak tidak memiliki kemampuan fokus baik dan memori belajarnya sangat buruk. Sehingga sulit menangkap apa yang diajarkan orang tua.

Penyebab Stunting Pada Balita 

pixabay.com

Lahir dengan Berat Badan Sangat Rendah

Disadari atau tidak berat badan bayi saat baru lahir merupakan cerminan bahwa selama berada di dalam kandungan mendapatkan nutrisi yang cukup atau tidak. Berat badan bayi dikatakan rendah ketika dibawah 2500 gram atau sering kali disebut prematur.

Ketika bayi lahir dengan berat badan yang kurang sangat berisiko untuk mengalami stunting dan gangguan kesehatan lainnya. Adapun faktor yang menyebabkan kejadian ini adalah saat mengandung ibu mengalami gizi buruk. Selain itu, juga tinggi badan ibu di bawah rata-rata.

 Melewatkan Imunisasi

Meski saat ini segala sesuatunya  sudah sangat maju tetapi masih ada banyak ibu terlebih ibu muda yang belum memiliki kesadaran akan pentingnya imunisasi buat si kecil. Dengan alasan takut badan anak menjadi panas setelah imunisasi. Padahal kegiatan ini untuk menstimulus sistem kekebalan tubuh agar bisa memproduksi antibodi sehingga anak tidak mudah terserang infeksi.

Imunisasi ini memiliki pengaruh besar terhadap kejadian stunting. Apabila sang ibu tidak mau mengajak anaknya untuk imunisasi maka anak mudah sakit hingga menyebabkan tidak nafsu makan sehingga mengakibatkan kekurangan gizi dan menghambat pertumbuhan si kecil.

Lingkungannya Kurang Bersih  

Lingkungan tempat tinggal yang kurang bersih menyebabkan anak mudah terkontaminasisi bakteri sehingga menyebabkan terjadinya infeksi usus seperti diare. Ketika si kecil mengalami ini maka akan mempengaruhi gizi dalam tubuh sehingga berisiko terserang stunting

Kondisi ini bisa mempengaruhi penurunan kemampuan sistem pencernaan dan juga kekebalan yang bertugas untuk menangkal penyebab penyakit. Akibatnya nutrisi anak tidak diserap dengan sempurna. Agar ini tidak terjadi maka biasakan untuk selalu mencuci tangan menggunakan sabun antiseptik dan menjaga kebersihan lingkungan sekitar.

Nah itulah gejala dan juga penyebab stunting pada balita. Apabila kondisi ini menyerang anak hingga berusia lebih dari 12 tahun maka bisa mencoba untuk menggunakan suplemen tiens peninggi badan. Cara kerjanya dengan meningkatkan hormon pertumbuhan serta memberikan asupan kalsium. Maka dari jangan ragu untuk mengkonsumsi tiens peninggi badan.