Nama Prabowo Subianto tentu saja sudah tidak asing di telinga masyarakat Indonesia maupun dunia saat ini. Terutama dalam perjalanan karir politinya yang pernah empat kali menjadi calon presiden Indonesia tetapi nasib baik belum jatuh dipihaknya. Walaupun begitu saat ini dia menjadi mentri pertahanan ke – 26 Indonesia dalam Kabinet Indonesia Maju priode 2019-2024 yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo. Prabowo juga saat ini masih menjabat sebagai pendiri dan ketua umum partai Gerindra. Tidak hanya karir politiknya saja yang terkenal sukses, Prabowo juga bisa dibilang mempunyai karir militer yang sukses walaupun terdapat kontroversi dalam karirnya tersebut. Maka dari itulah sangatlah menarik apabila membahas mengenai karir militer dan karir politik dari Prabowo semenarik isi dan informasi dalam web washingtonunitedformarriage.
Perjalanan Karir Militer dari Prabowo Subianto
Prabowo merupakan seorang perwira tinggi militer Indonesia. Pendidikan dan pejalannya dalam dunia militer sangatlah menggagumkan. Pasalnya ia telah menempuh penduduk beserta karir militer selama 28 tahun lamanya. Karirnya dalam dunia militer dimulainya pada tahun 1974 dalam Tentara Negara Indonesia (TNI) sebagai Letnan Dua sesudah Prabowo lulus dari Akademi Militer Magelang. Pada awal tugasnya di tahun 1976 – 1985, Prabowo bertugas sebagai pasukan khusus Angkatan Darat (AD) di Kopassandha (Komando Pasukan Sandi Yudha). Salah satu prestasi yang cukup membanggakan bagi Prabowo dalam karirnya di militer adalah pada saat usianya yang menginjak 26 tahun dia menjadi bagian dari komandan pleton paling muda di operasi Tim Nanggala Timor Timor.

Prestasi lainnya yang didapatkan oleh Prabowo dalam karirnya di dunia militer adalah memimpin misi penangkapan pemimpin fretilin bernama Nicolau dos Reis Lobato. Perjalanan karirnya dalam dunia militer berlanjut lagi dengan dirinya yang tahun 1983 diangkat sebagai wakil komandan Datasemen Khusus 81 lalu di tahun 1987 Prabowo menduduki posisi sebagai wakil komandan Yonif Para Raider 328/Digahayu (Batalyon Infanteri Lintas Udara 328) setelah 2 tahn sebelumnya menjadi wakil komandan. Tidak hana sampai situ perjalanan karir Prabowo dalam dunia militer, di tahun 1991, ia berhasil menduduki sebagai kepala staff brigade infanteri Lintas Udara 17 dan berhasil berperan penting dalam penangkapan tokon Fretilin, Xanana Gusamao.
Setelah beberapa saat pergi dari pasukan khusus, karir Prabowo di militer kembali lagi ke pasukan kusus (Kopassus) dan diangkat sebagai komandan dari Sandhi Yudha /grup 3 di tahun 1995. Tugas pertama yang didapatkan Prabowo dalam jabatannya yang tinggi ini berada di operasi pembebeasan sandera mapenduma. Salah satu jasa pembebasan yang paling dikenang adalah pembebasan sandra penumpang Garuda DC-9 Wolya pada tahun 1981 di Bangkok. Peristiwa ini sangatalah dikenang karena berhasi menyelamatkan 10 dari 12 peneliti yang berasal dari Inggris, Jerman, Indonesia dan Belanda. Pada 20 Maret 1998, Prabowo berhasil menduduki jabatan yang pernah disandang Soeharto yang merupakan mertuanya yakni sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis AD.
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, dalam karirnya di dunia militer, Prabowo Subianto mempunyai banyak kontroversi. Salah satunya adalah manuvernya saat orde baru berlangsung. Mengingat dirinya adalah menantu dari Soeharto, di tahun 1990-an ia bersama beberapa orang lainnya berusaha membungkam kritik jurnalitik serta politik. Prabowo juga sempat berkoflik dengan L.B. Moerdani karena diduga ingin mengkudeta Soeharto. Yang paling terkenal dan diingat masyarakat Indonesia adalah kontroversinya yang diduga melanggar HAM di Timor Timur, penculikan aktivis, pengusiran orang tionghoa, kerusuhan mei 98 dan kudeta terhadap Habibie.
Akhirnya tanggal 21 Mei 1998, dia diberhentikan sebagai panglima kostrad oleh Habibie setelah Presiden Soeharto mengumumkan dirinya mundur sebagai presiden Indonesia. Tidak hanya itu saja, Prabowo juga diperiksa atas 7 butir tuduhan dalam menjalankan tugasnya yang dilakukan oleh Dewan Kehormatan Perwira. Akhirnya berdasarkan KUHP dan KUHP Militer, Prabowo dinyatakan bersalah karena melakukan ketidakpatuhan dan akhirnya ia diberhentikan dari dinas keprajuritan.

Karir Prabowo dalam Dunia Politik
Karir Prabowo Subianto dalam dunia politik Indonesia tidak kalah kontroversial sekaligus sukses dibandingkan dengan karirnya di dunia militer. Ia memulai karirnya dalam dunia politik ini dengan mencalonkan diirnya sebagai calon presiden Indonesia tahun 2004 pada konversi capres partai Golkar. Tidak menyerah akan langkah politiknya yang tersendat di partai Golkar, akhirnya Prabowo mendirikan partai sendiri bersama adiknya Hashim Djojohadikusumo Fadli Zon dan Muchdi Purwoprandjono serta beberapa tokoh lainnya. Partai tersebut diberi nama Partai Gerindra atau Partai Gerakan Indonesia Raya pada 6 Februari 2008. Prabowo sendiri menjabat sebagai ketua DPP (Dewan Pembina Dewa Pimpinan Pusat).
Di tahun 2009, Prabowo mencalonkan dirinya sebagai calon wakil presiden Indonesia melalui Partai Gerindra. Dalam pemilu 2009, ia berpasangan dengan Megawati Soekarno putri dan belum berhasil memenangkan suara masyarakat Indonesia. Prabowo kembali mencalonkan dirinya kali ini sebagai calon presiden Indonesia di tahun 2014 tetapi dirinya kembali gagal lagi. Baru-baru ini, Prabowo kembali mencalonkan dirinya di pemilu 2019 sebagai calon presiden Indonesia bersama Sandiaga Uno. Namun ia harus rela menelan kekalahan lagi dari rivalnya di tahun 2014 yakni Joko Widodo. Walaupun begitu, Prabowo akhirnya ditunjuk langsung oleh Joko Widodo sebagai Mentri Pertahanan Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024. Biografi tokoh lainnya bisa dibaca di thisnetworth.com.